Masyarakat Desa Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur, menggelar acara pawai ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun baru Saka 1945. Selasa, 21 Maret 2023
Pawai
ogoh-ogoh merupakan salah satu prosesi yang dilakukan umat Hindu di Indonesia
sebelum Hari Raya Nyepi. Prosesi yang disebut pengerupukan ini ditandai dengan
diaraknya ogoh-ogoh atau patung yang menggambarkan kepribadian dan sosok Bhuta
Kala. Umumnya, ogoh-ogoh divisualisasikan bertubuh besar, kuku panjang, dan
berwajah seram.
Ogoh-ogoh
merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif,
sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Boneka
tersebut dahulu terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas. Seiring
waktu, kebanyakan ogoh-ogoh saat ini dibuat dengan bahan dasar styrofoam karena
menghasilkan bentuk tiga dimensi yang lebih halus. Pembuatan ogoh-ogoh ini
dapat berlangsung sejak berminggu-minggu sebelum Nyepi. Waktu pembuatan sebuah
ogoh-ogoh dapat bervariasi bergantung pada ukuran, jenis bahan, jumlah SDM yang
mengerjakan, dan kerumitan desain dari ogoh-ogoh tersebut.
Umumnya,
setiap tingkatan masyarakat dari level desa rejo binangun akan membuat
ogoh-ogoh milik wilayah mereka. Kalangan remaja di suatu daerah umumnya
menginginkan agar ogoh-ogoh milik daerahnya lebih unggul dari ogoh-ogoh milik
daerah lain. Karena itulah, selain sebagai bagian dari ritual tradisi, proses
pembuatan ogoh-ogoh juga menjadi wadah pencurahan kreativitas pemuda setempat.
Pembuatan ogoh-ogoh dan tehnis pelaksanaan arak-arakannya biasanya dikelola
dalam sebuah kepanitiaan yang dibentuk oleh Sekaa Teruna Teruni (semacam karang
taruna) di masing-masing desa rejo binangun.
Pelaksanaan
ritual ngrupuk dan pawai ogoh-ogoh berlangsung serempak sehari menjelang Hari
Raya Nyepi atau tilem sasih kesanga di setiap desa rejo binangun di. Persiapan
pawai biasanya telah dimulai sejak sore dan pawai akan berlangsung hingga
menjelang malam. Agar dapat berjalan
dengan tertib, Pemerintah kecamatan raman utara kemudian mengeluarkan sejumlah
kebijakan, antara lain berupa penertiban rute pawai, pemusatan titik keramaian,
dan melombakan kreativitas desain ogoh-ogoh yang dibuat oleh masyarakat.
Sejumlah upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pergesekan antar rombongan
arak-arakan dari berbagai wilayah dan sekaligus mengemasi ajang tahunan ini
menjadi suatu tontonan yang menarik bagi masyarakat pendatang, khususnya para warga
sekitar.
Belum ada Komentar untuk "Masyarakat Desa Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur, menggelar acara pawai ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun baru Saka 1945. Selasa, 21 Maret 2023"
Posting Komentar